4U BAND DAN ANAK ANAK SANGGAR KAMPUNG DONGENG SOLORAYA
(1)
TIGA SAHABAT (SERI 1)
Di
pagi yang sejuk dan cerah ada tiga sahabat yang selalu berangkat ke sekolah
bersama sama yaitu Rinto, Dani. Dan Weni, ketiga sahabat itu tinggal di kampung
yang sama , jadi mereka sering juga main bersama, pada hari itu seperti biasa
mereka sambil bercanda ke sekolah yang jaraknya cukup lumayan 1 jam dengan
berjalan kaki, selepas dari kampung
ketiga sahabat itu melintasi kebun karet, lalu sungai dan sawah baru
perkampungan yang terdapat sekolah mereka. Sungai yang di lalui belum ada
jembatan dari cor, atau beton, namun masih menggunakan jembatan bambu, dan di
hari itu tiga sahabat itu juga melewati jembatan itu, di tengah jembatan Rinto
tiba tiba berkata = teman teman lihat jembatan ini sudah mulai lapuk, kita
harus beritahukan ke warga kampung kita nanti, iya benar dani dan weni
menjawab. Baik nanti pulang sekolah kita beritahukan warga desa, untuk di
perbaiki bersama sama. Dan sampailah tiga sahabat itu di sekolah , mereka
belajar dengan tekun, sungguh sungguh,,tapi tetap santai dan rilek. Selesai
sudah hari itu tiga sahabat belajar di sekolah, dan ketiganya bersiap pulang,
sambil membuka bekal ketiga sahabat duduk sejenak di bawah pohon. Rinto kamu
bawa bekal apa..? Tanya WENI.. rinto senyum lalu menjawab aku bawa singkong
rebus, dan ubi rebus, kamu mau..? aku mau singkongnya, dan aku bawa kentang
rebus silahkan kamu makan. Dani kamu bawa apa..? aku bawa telor rebus kebetulan
ayam piaraanku telornya banyak, jadi sebagian di ambil dari pada tidak menetas
semua nantinya. Selesai ketiga sahabat itu makan bekal mereka berjalan pulang,
sampai di dekat sungai ketiganya terkejut, jembatan ternyata hilang, rupanya di
hulu hujan dan sungai meluap, jembatan bamboo yang mulai lapuk itu jadi hanyut
terbawa banjir, ketiga sahabat terdiam membisu.. menyeberang tidak mungkin
sungai dalam dan airnya deras, lewat jalan lain terlalu jauh, teman teman
bagaimana ini.. ucap weni dani , Rinto bagaimana ini, weni Nampak agak panik ,
ya kita kembali saja ke sekolah, kata Rinto
nanti juga orang tua tau kalau kita kembali ke sekolah, bagai mana
mereka tau..? kalau mereka mengira kita kita hanyut saat menyeberang jembatan
gimana, gampang aku akan beritahu. Bagaimana caranya, tolong tuliskan KAMI
KEMBALI KE SEKOLAH lalu di bawahnya tulis nama kita, iya terus siapa yang mau
ngantarin…? Aduh weni kamu terlalu banyak Tanya, ikuti saja nanti kamu paham..
iya iya.. nah gitu dong.. buat 10 ya weni..
kenapa banyak banyak… weni weni.. kamu memang bawel.. lalu ke sepuluh kertas itu di buat membungkus
batu, dan Rinto melempar ke seberang sungai.. dan teman teman sekarang mari
kita berdo’a. ketiga sahabat lalu kembali ke sekolah, ketiganya duduk di bangku
teras sekolah karena semua ruangan sudah di kunci oleh petugas sekolah,
menjelang mahgrib mereka semua mulai gelisah,
teman teman mari kita berdo’a lagi.. dan mereka semua berdo’a , selesai
mereka berdo’a ada suara memanggil Rinto ayo kita pulang, yang datang ayah
rinto rupanya, ayo kita semua pulang tapi kita sedikit berpetualang, akhirnya
ketiga sahabat dan ayah rinto pulang, ketiganya melewati sungai dengan tali
yang sudah di buat ayah rinto untuk sementara, satu tali di atas untuk pegangan
dan satu tali di bawah untuk berpijak, juga dengan tali pengaman tentunya. Dan
ketiga sahabat itu sampai rumah dengan selamat,